WELCOME TO MY BLOG <=

.

Jumat, 28 Oktober 2011

Pengemis-Jadi gembel di Ibukota ,Jutawan di kampung halaman

Jangan anggap remeh terhadap pengemis. Ternyata pendapatan jadi pengemis cukup lumayan .Bahkan seperti diberitakan sebelumnya pengemis mapalah dijadikan lahan bisnis. Ada yang rela mengeluarkan dana membawa pengemis dari daerah khususnya dari Pantai Utara Jawa. Mereka direkrut dan dibawa ke Jakarta oleh sindikat yang sudah semi terorganisir. Di Jakarta mereka ditempat di lokasi strategis seperti Jakarta Pusat antara lain , Harmoni, Pasar Senen, Jalan Jaksa, Rusun Kemayoran, Perempatan Coca Cola, dan seabrek lainnya. Sedangkan Jakarta Utara antara lain Kelapa Gading, Pluit Penjaringan, Tanjung Priok, dan masih banyak lagi. Untuk Jakarta Barat terdapat di Tomang, Grogol Petamburan, Lokasari, kawasan Kota, Cengkareng, dan sekitarnya. Sedangkan Jakarta Selatan antara lain kawasan Blok M, Melawai, Mampang, dan lainnya. Terakhir di Jakarta Timur adalah kawasan Pulogadung, Pasar Jatinegara, Pulomas, dan lainnya.
Tentu hal ini bisa dilakukan karena sindikat ini sudah bekerja sama dengan preman. Malah tidak tertutup kemungkinan ada oknum aparat yang kecipratan. Dari hitungan kasar, diperkirakan tiap tahun uang masyarakat yang diberikan ke gepeng mencapai Rp800 miliar. Sayang separoh dari penghasilan gepeng tersebut masuk ke kantong sindikatnyHitungan tersebut berdasarkan kepada fakta. Dari penelitian, saat terkena razia pukul 16.00, satu gepeng sudah mengantongi Rp200 ribu-600 ribu/orang. Bila jumlah gepeng diperkirakan mencapai 6000 orang, maka uang yang diberikan masyarakat untuk gepeng mencapai Rp1,2 miliar tiap hari. Bila satu tahun akan mencapai Rp448 miliar. “Ini bila satu orang mencapat Rp200 ribu/hari. Separoh dari jumlah tersebut masuk kantong sindikatnya. padahal jika di telusuri lebih jauh ,mereka sebenarnya bukan orang yang tidak mampu ,hanya saja mereka malas . di kampung halamannya saja kebanyakan dari mereka mempunyai rumah yang bagus ,pekarangan ,sawah ,motor bahkan ada yang membiayai pendidikan anak anaknya dari mengemis .padahal anak anaknya pun tahu bahwa biaya kuliah mereka ditanggung oleh orangtuanya yang berprofesi sebagia pengemis di ibukota .sebagian dari pengemis tidak ingin beralih profesi ,karena mereka suddah nyaman dengan profesinya menjadi seorang pengemis .pengemis sulit dihapuskan dari ibukota karena sindikatnya yang terorganisir dan ada campur tangan dari pihak tertentu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar